loading...

Wednesday 25 June 2014

asal mula peci di indonesia http://sumatracyber.blogspot.com/2014/06/asal-mula-peci-dan-identitas-nasional.html

Sumatra Cyber ~ Di Indonesia sendiri ada topi khas yang bernama 'peci'. Dan begitu populer di Indonesia yang biasa dipakai untuk shalat, berpidato atau untuk memakainya sehari-hari, apalagi peci sering dipakai oleh Proklamator Bangsa, Ir. Soekarno.

Tapi tahukah anda darimana asal Peci tersebut ? Dan yang menjadi pertanyaan di benak anda, "dari manakah asalnya dan kenapa begitu populer dan kenapa banyak orang yang memakainya sehari-hari dan juga untuk shalat ? " . Mungkin di benak anda terlintas pemikiran seperti itu.

Mungkin inilah jawaban dari sekian pertanyaan anda :

Sejarah Awal Peci

peci berasal dari turki

Peci sendiri berasal dari Turki, di Turki topi Fez ini juga dikenal dengan nama ‘fezzi’ atau ‘phecy’ atau kalau lidah orang Indonesia menyebutnya dengan Peci.

Jika dirunut ke belakang, topi Fez ini berasal dari budaya Yunani Kuno dan diteruskan oleh budaya Yunani Byzantium. Ketika Turki Ottoman mengalahkan Yunani Byzantium (Anatolia) maka Turki Ottoman mengadopsi budaya penggunaan topi fez ini terutama ketika pemerintahan Sultan Mahmud Khan II (1808-1839).

Peci yang dibawa dari Turki membawa pengaruh budaya yang besar apalagi di Asia Tenggara sendiri, beberapa negara juga mengenal peci seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Di Thailand peci disebut songkok. Lain halnya dengan di Mesir, Peci disebut tarboosh dan di Asia Selatan (India dan sekitarnya) disebut Romap Cap/Rumi Cap yang artinya Topi Romawi.


Namun, ada yang mengatakan bahwa Peci hasil modifikasi dari sorban Arab dengan blangkon dari Jawa.

Peci sendiri mulai menyebar di rumpun Melayu pada abad ke-13, seiring dengan perkembangan Islam di Nusantara.


Kenapa Jadi Ikon Nasional dan Begitu Terkenal di Indonesia ?

peci menjadi identitas indonesia

Peci memang khas umat Islam, tapi patut diingat peci juga ikon nasional. Siapa pun berhak memakai peci sebagai lambang identitas Indonesia. Inilah yang digagas oleh Soekarno, sang Founding Father negeri ini.

Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, sang penulis Cindy Adams menuturkan kisahnya begini...

Pemuda itu masih berusia 20 tahun. Dia tegang. Perutnya mulas. Di belakang tukang sate, dia mengamati kawan-kawannya, yang menurutnya banyak lagak, tak mau pakai tutup kepala karena ingin seperti orang Barat.

Dia harus menampakkan diri dalam rapat Jong Java itu, di Surabaya, Juni 1921. Tapi dia masih ragu. Dia berdebat dengan dirinya sendiri. "Apakah engkau seorang pengekor atau pemimpin?" "Aku seorang pemimpin." "Kalau begitu, buktikanlah," batinnya lagi. "Majulah. Pakai pecimu. Tarik nafas yang dalam! Dan masuklah ke ruang rapat… Sekarang!"

Setiap orang ternganga melihatnya tanpa bicara. Mereka, kaum intelegensia, membenci pemakaian blangkon, sarung, dan peci karena dianggap cara berpakaian kaum lebih rendah.

Dia pun memecah kesunyian dengan berbicara: "Kita memerlukan sebuah simbol dari kepribadian Indonesia. Peci yang memiliki sifat khas ini, mirip yang dipakai oleh para buruh bangsa Melayu, adalah asli milik rakyat kita. Menurutku, marilah kita tegakkan kepala kita dengan memakai peci ini sebagai lambang Indonesia Merdeka." Itulah awal mula Soekarno mempopulerkan pemakaian peci.

Karena itulah Bung Karno lalu memperkenalkan pemakaian peci yang kemudian menjadi identitas resmi bagi partainya yaitu PNI (Partai Nasional Indonesia). Dan karena popularitas Soekarno-lah sehingga kemudian pemakaian peci begitu memasyarakat di Indonesia.

soekarno yang menjadikan peci sebagai ikon nasional

Jadi, kalau dahulu warga Indonesia dikenali di luar negeri dengan ciri khas pecinya, kenapa sekarang tidak? Tidak perlu takut akan di klaim oleh negara tetangga. Peci adalah salah satu simbol yang juga menjadikan Indonesia terkenal di dunia dalam sejarah panjang negeri ini. 

Semoga dengan warisan budaya berupa peci dan orang yang memakainya memaknai bahwa dia benar-benar orang indonesia yang punya harkat dan martabat tinggi di mata bangsa lain dan terutama di mata bangsa sendiri.
 



Monday 23 June 2014

inilah cara 5 negara mengatasi macet http://sumatracyber.blogspot.com/2014/06/inilah-cara-jitu-5-negara-dalam.html


Sumatra Cyber ~ Semrawutnya kota Jakarta dengan macetnya membuat banyak orang menjadi sakit mulai dari sesak nafas, asma dan gangguan lainnya. Masalah yang kompleks ini dari dulu sampai sekarang belum juga terselesaikan terutama di Jakarta.

Berikut ini kami merangkum cara 5 negara dalam mengatasi kemacetan di jalan raya :

1. Malaysia

inilah cara malaysia mengurai meacetan

  • Memindahkan pusat ibukota Kuala Lumpur ke Putrajaya.
  • Membangun sistem transportasi bus dan kereta api secara terintegrasi, lalu pemerintah Malaysia menciptakan KL Sentral yang mana tempat pertemuan berbagai moda transportasi dalam satu kawasan.
  • Pemerintah Malaysia membuat terobosan smart way ( jalan bebas hambatan bawah tanah yang bisa untuk mengurai kemacetan dan sekaligus juga bisa sebagai drainase banjir ).
  • Untuk menarik masyarakat menggunakan transportasi umum, pengelola menyediakan tiket murah penggunaan bulanan. Trik ini cukup berhasil karena membuat masyarakat menjadi mudah dalam segala aktivitasnya.

2. Rusia

inilah cara rusia mengatasi macet
  • Pemerintah Rusia membangun jalur Golden Ring, merupakan jalur bus yang terintegrasi seperti cincin yang menghubungkan antara halte 1 dengan halte lainnya, apabila anda tersesat tak usah khawatir karena bus hanya mengitari jalur tersebut.
  • Konsep jalur kereta bawah tanah dihubungkan dengan Mall diatasnya, jadi tak usah repot-repot membawa kendaraan pribadi ke Mall dan hanya perlu membayar sekali tiket saja.
  • Membangun Mass Rapid Transportation ( MRT ) untuk mengurangi kemacetan.

3. Singapura

cara jitu singapura mengatasi macet
  • Pihak Pemerintah Singapura menerapkan sistem pajak yang sangat tinggi terhadap kendaraan bermotor dan juga harga jual mobil yang sangat tinggi. Dan juga masyarakat hanya boleh menggunakan mobil yang sama selama 10 tahun saja.
  • Menerapkan biaya parkir yang sangat tinggi yang bisa mencapai 200 Dollar Singapura per jamnya.
  • Menerapkan plat bermotor berwarna merah dan hitam, untuk plat merah sendiri hanya boleh digunakan pada weekend saja dan pajaknya tentu leih murah daripada plat hitam, sedangkan plat hitam boleh digunakan setiap hari tetapi harus menanggung pajak yang tinggi.
  • Aturan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) yang membuat para pengendara harus membayar retrebusi ketika memasuki suatu kawasan.
  • Setiap kendaraan harus memiliki asuransi dan juga tidak diizinkan menggunakan menggunakan kaca film pada kaca bagian belakang mobil dan itu merupakan peraturan wajib bagi setiap kendaraan.

4. Jepang

jurus jitu jepang mengatasi macet
  • Pembatasan emisi setiap kendaraan, setiap kendaraan dipasang sticker uji emisi yang biasanya wajib diganti setiap 2 tahun dan memakan biaya yang cukup besar.
  • Makin lama usia kendaraan maka makin mahal pula iuran pajak yang harus dibayar oleh si pemilik kendaraan.
  • Biaya parkir mahal, setiap bulan biaya parkir yang harus ditanggung bisa mencapai 2000-2500 yen setiap bulannya atau berkisar 2,5-3 juta rupiah. Apabila dikonversikan dalam setiap jamnya menjadi 25000 rupiah untuk tiap jam.
  • Biaya tol mahal, untuk sekali masuk tol harus merogoh kocek 900-1000 yen atau setara dengan 100.000 rupiah untuk sekali masuk tol.
  • Sarana transportasi umum yang nyaman,aman dan murah.

5. Beberapa Negara Eropa

cara eropa mengatasi macet
  • Membangun kereta api bawah tanah yang terintegrasi dengan tempat pusat kegiatan ekonomi.
  • Menciptakan bus yang nyaman dengan sistem yang tepat waktu antara halte ke halte.
  • Pajak kendaraan pribadi sangat mahal sehingga mendorong masyarakat menggunakan moda transportasi umum dan juga sepeda untuk keperluan sehari-hari.
  • Membangun Monorail (kereta cepat) ayang terhubung antara 1 stasiun dengan stasiun lainnya.
  • Membangun commuter line di jalan raya untuk mempermudah masyarakat untuk bepergian.

Itulah beberapa cara jitu negara dalam mengatasi macet yang terbukti cukup ampuh.


Sunday 22 June 2014

beberapa tanda ciri apabila diganggu jin

Sumatra Cyber ~ Fenomena gangguan jin mungkin sudah sering kita dengar baik itu jin kiriman atau Sihir maupun karena ulah kejahatan dari jin itu sendiri terhadap  kita. Hal yang paling mudah untuk membedakan seseorang itu mengalami gangguan jin atau hanya penyakit medis biasa adalah dengan mengenali ciri-ciri gangguan sihir atau eksistensi jin dalam tubuh kita sendiri.

Berikut ini adalah tanda-tanda yang bisa dikenali saat tidur atau masih dalam keadaan terjaga :

1. Tanda-Tanda ketika tidur:

  1. Susah tidur malam kecuali setelah bersusah payah.
  2. Selalu terjaga pada waktu malam dalam keadaan takut.
  3. Mimpi melihat sesuatu yang menindihnya lalu ia meminta pertolongan tetapi tidak berdaya (kalo ditempat saya suka disebut erep erep)
  4. Bermimpi sesuatu yang menakutkan.
  5. Bermimpi melihat binatang seperti kucing, anjing, unta, ular, serigala, singa, tikus dan sebagainya.
  6. Ketawa, menangis dan menjerit-jerit ketika tidur.
  7. Bunyi gigi begetar/berlaga ketika tidur.
  8. Mimpi jatuh dari tempat tinggi.
  9. Berdiri dan berjalan ketika tidur.
  10. Bermimpi berada di tempat yang sunyi.
  11. Bermimpi berada di kawasan kotor, tempat sampah dan kawasan perkuburan.
  12. Mimpi melihat makhluk halus.
  13. Mimpi melihat orang yang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali atau hitam sekali.
  14. Bermimpi melihat anak kecil. Berhati-hati sekiranya bermimpi menyusui anak kecil dan merasa terlalu sayang kepadanya.
  15. Mimpi bertemu dengan orang yang sama (laki/perempuan) berkali-kali dan ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan tersebut (mahabbah/pelet).
2. Tanda-tanda ketika berjaga:

  1. Sering lalai dari mengingat Allah SWT
  2. Hilang ingatan (gila).
  3. Hilang semangat apabila sampai ke tempat kerja.
  4. Lesu dan malas.
  5. Sesak nafas apabila masuk waktu asar hingga malam hari.
  6. Rasa sakit pada sebahagian anggota badan.
  7. Sakit di bahagian belakang badan terutama tulang belakang.
  8. Lenguh sendi-sendi.
  9. Melihat sesuatu yang pelik.
  10. Menderita penyakit yang sulit diobati.
  11. Terasa seolah-olah menginjak telur atau batu .
  12. Mudah panik bila berhadapan dengan masalah.
  13. Jiwa lemah dan mudah mengalah.
  14. Selalu mengantuk.
  15. Sering pening dan sakit.
  16. Mudah marah dan panas badan.
  17. Agresif dan bertindak liar.

Nah, jika salah satu atau beberapa ciri ciri tersebut ada dalam diri kita maka ada kemungkinan kita sedang mengalami gangguan jin.Solusinya adalah dengan melakukan Ruqyah Mandiri atau kalau tidak mampu sendiri sobat bisa mendatangi peruqyah yang syar'ie atau yang sesuai syare'at Islam.

Friday 20 June 2014

penyebab munculnya lebam dan memar tiba tiba
ilustrasi


Sumatra Cyber ~ Apakah anda pernah mengalami bercak biru/lebam yang tiba-tiba muncul di kaki atau di tangan anda ? Pengen tau kan kenapa tiba-tiba bisa muncul ? Yuk, baca ulasan berikut.

Beberapa faktor timbulnya bercak biru :

Bercak Biru Bukan Karena di Jilat Setan

Pernahkah kamu menemukan bercak biru lebam atau memar di tubuh tanpa tahu apa penyebabnya? Memar tanpa sebab jelas ini memang bisa sembuh sendiri, tapi bisa juga sebagai pertanda adanya penyakit serius, misalnya hemofilia. Jadi, bukan lantaran dijilat setan, seperti yang dipercayai banyak orang selama ini. Kita sering melihat atau mungkin mengalami memar yang tiba-tiba muncul tanpa sebab, misalnya di tangan atau kaki. Hendra (28) salah seorang di antaranya. Ia sempat mengira itu akibat benturan yang tak disadari. Akhirnya ia amati, memar itu akan muncul jika ia terlalu lelah. “Biasanya sih muncul di lengan,” katanya. Ia memilih tidak ke dokter karena bercak itu bakal hilang dalam beberapa hari.

Bercak biru serupa lebam juga sering dialami Sari (26). “Kata ibu saya, ini karena dijilat setan, akibat ada yang sirik sama saya. Habisnya, tidak terbentur apa-apa kok bisa lebam,” ujarnya. Memang orang awam menyebut luka lebam ini akibat jilatan setan. Segelintir orang bahkan mengaitkan kondisi ini dengan masalah klenik. “Padahal, bercak biru ini bisa dijelaskan secara medis. Bukan karena dijilat setan,” kata Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM, ahli penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Dalam dunia medis, bercak biru tanpa sebab ini dikenal sebagai purpura simplex. Bercak biru ini adalah penggumpalan darah akibat pecahnya dinding pembuluh darah. Biasanya ditemukan pada tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria. “Biasanya tiba-tiba muncul dan tidak disertai rasa sakit,” ujar Prof. Zubairi.


Stres dan kelelahan

Banyak hal bisa menyebabkan penggumpalan darah. Yang paling mudah adalah trauma atau benturan secara fisik. “Tapi, tidak menutup kemungkinan penggumpalan terjadi karena hal lain. Banyak orang yang mengaku mengalami bercak biru jika sedang stres, terlalu lelah, atau karena alergi. Untuk mengatasinya, ya dikurangi saja tingkatan stresnya atau perbanyak istirahat,” ujarnya. Faktor usia juga bisa membuat darah mudah menggumpal. Semakin tua seseorang, fungsi pembuluh darah ikut menurun. Lapisan kulit juga kehilangan banyak jaringan lemak yang bisa melindungi pembuluh dari benturan.

Untuk memastikan penyebab timbulnya bercak biru, Prof. Zubairi menyarankan pasien memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit dalam. Banyak pasien yang memeriksakan diri karena takut bercak biru itu merupakan pertanda penyakit berat. “Meski jarang, beberapa penyakit berat bisa ditandai oleh memar dan bercak biru. Kalau itu terjadi, tentu saja pasien memerlukan penanganan lebih lanjut,” katanya.



Efek Obat-obatan

Pengaruh obat-obatan juga bisa menyebabkan timbulnya memar atau bercak biru di kulit. Seperti dijelaskan dalam situs kesehatan MayoClinic, beberapa obat pengencer darah seperti warfarin, aspirin, clopidogrel, dan prasugrel dapat meningkatkan potensi perdarahan, sehingga membentuk bercak biru di kulit. Obat-obatan jenis tersebut memang berfungsi mencegah penggumpalan darah atau sebagai pengencer darah. Tapi, ada juga risikonya, antara lain jika terjadi perdarahan atau darah bocor dari pembuluh kapiler akan lebih sulit dihentikan. Apalagi jika orang yang mengonsumsinya memiliki pembuluh darah yang mudah pecah. Tubuh tidak bisa dengan cepat memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Ditambah lagi darah yang encer mengalir terus keluar.

Obat jenis kortikosteroid juga membuat lapisan kulit menjadi lebih tipis, yang artinya menambah risiko terjadinya memar. Meski sering digunakan untuk menangani Purpura Trombositopenia Idiopatik, obat ini juga memiliki efek samping. Untuk itu, hubungi dokter ahli jika Anda mengalami bercak memar setelah mengonsumsi obat jenis kortikosteroid. Bahkan, beberapa suplemen yang berasal dari bahan alami juga diduga bisa meningkatkan terjadinya memar. Suplemen seperti minyak ikan dan ginkgo biloba memiliki khasiat untuk mengencerkan darah. Bila suplemen ini dikonsumsi orang yang juga mengasup obat yang berkhasiat mengencerkan darah, perdarahan bisa tak terhindarkan. Karena itu, orang yang sering mengalami bercak biru atau memar sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen.


Waspada Hemofilia

Bercak biru atau memar atau lebam bisa hilang tanpa diobati. Namun, lebih baik Anda waspada jika bercak biru sering muncul disertai gejala seperti demam, terutama bila kondisi ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Bisa jadi itu gejala hemofilia.

Darah pada pasien hemofilia tidak dapat membeku secara normal. Proses pembekuan darah terjadi tidak secepat pada orang normal. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk proses pembekuan darah ketimbang orang normal akibat sel darah tidak bisa membeku dengan cepat. Penderita hemofilia kebanyakan mengalami perdarahan di bawah kulit seperti luka memar. Terutama jika mereka mengalami benturan, meskipun hanya benturan ringan. Bercak biru seperti memar juga bisa timbul sendiri jika pasien melakukan aktivitas berat dan menguras tenaga. Perdarahan ini berbahaya jika terjadi pada bagian tubuh yang vital, misalnya otak.

Simak saja pengalaman Nina (37), ibu seorang anak pengidap hemofilia. Saat bayinya berusia 10 bulan, Nina mendapati bercak biru seukuran jempol tangan orang dewasa pada tangan, kaki, dan pantat buah hatinya. Sebelumnya suhu tubuh si kecil naik. Bercak biru itu memang hilang sendiri dalam beberapa hari. Kejadian ini berlangsung hingga berbulan-bulan tanpa diperiksakan ke dokter. “Saat itu ibu saya bilang hal tersebut karena dijilat setan. Itu hal yang wajar terjadi pada bayi. Apalagi saat itu bercak biru hilang sendiri. Seingat saya, anak saya tidak pernah terbentur sesuatu yang keras di bagian yang timbul bercak,” ujarnya.

Karena sering berulang dan disertai demam, Nina lantas membawa anaknya ke dokter. Setelah melalui pemeriksaan darah, diketahui si kecil mengalami hemofilia. “Saya sangat kaget dan syok. Apalagi kata dokter ini merupakan penyakit turunan. Padahal, saya dan suami sehat-sehat saja,” tuturnya. Kini, Nina merelakan buah hatinya menjalani terapi hemofilia di sebuah rumah sakit swasta.


Akibat Kekurangan Trombosit

Salah satu penyebab timbulnya bercak biru pada kulit adalah jumlah dan kondisi sel keping darah atau trombosit yang kurang baik. Trombosit turut berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah yang sangat kecil ini bisa diibaratkan sebagai sumbat yang bertugas menutup setiap kebocoran yang terjadi pada pembuluh darah.

Jumlah normal trombosit dalam tubuh adalah 150 ribu hingga 400 ribu per milimeter kubik. Jika jumlahnya di bawah angka tersebut, disebut trombositopenia. Orang yang mengalami trombositopenia sangat rentan mengalami bercak biru dan memar. Gejala klinis yang biasa dijumpai berupa perdarahan tiba-tiba seperti bintik kemerahan bagai digigit nyamuk, lebam kebiruan, mimisan, sampai yang paling berat adalah perdarahan di otak. Meski demikian, gejala berat seperti mimisan dan perdarahan di otak sangat jarang terjadi. Ada banyak penyebab trombositopenia, mulai dari penyakit autoimun seperti HIV/AIDS hingga penyebab yang tidak diketahui. Yang banyak terjadi adalah Purpura Trombositopenia Idiopatik

Seiring perkembangan ilmu kedokteran medis, PTI diduga disebabkan oleh adanya antibodi antitrombosit. Antibodi ini merusak trombosit sehingga jumlahnya menurun. Karena itu, salah satu cara untuk menangani PTI adalah memberikan obat kortikosteroid untuk menekan respon kekebalan tubuh. Pemberian kortikosteroid hampir selalu manjur untuk meningkatkan jumlah trombosit. Tapi, efeknya hanya sebentar.

Sebagian besar kasus PTI tergolong akut dan akan sembuh sendiri. Artinya, kondisi ini berlangsung paling lama enam bulan. Bila melebihi jangka waktu enam bulan, disebut PTI kronis. Untungnya, PTI kronis bisa sembuh sendiri meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding PTI akut. Yang jelas, jika sering mendapati gejala perdarahan atau lebam tiba-tiba, jangan segera menilai hal tersebut karena PTI. Periksakan diri segera ke ahli medis untuk mendapatkan diagnosis yang pasti (PTI) atau kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan trombosit yang bersifat idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) dan menimbulkan perdarahan.


Nah, tapi bisa hilang sendiri loh ! Loh, kok bisa ?

Hilang sendiri

Kabar baiknya, purpura simplex tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri tanpa diobati. Kondisi ini juga tidak berkaitan dengan penyakit lain. Hanya saja, bercak ini bisa timbul lagi, dan kadang bersamaan dengan siklus menstruasi.
Untuk memahami terjadinya penggumpalan darah, tubuh harus mempertahankan agar darah tetap berbentuk cairan dan tetap mengalir dalam sirkulasi darah. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi pembuluh darah, jumlah dan kondisi sel darah trombosit, serta mekanisme pembekuan darah yang harus baik. Pada kasus purpura simplex, penggumpalan darah atau perdarahan akan terjadi bila fungsi salah satu atau lebih dari ketiga hal tersebut terganggu.

Banyak pula ditemukan, pasien purpura simplex memiliki pembuluh darah kapiler yang rentan, sehingga memudahkan terjadinya penggumpalan darah. “Ketika pembuluh darah rusak, darah akan bocor ke daerah sekelilingnya. Darah tersebut cenderung untuk berkoagulasi atau menggumpal. Ini yang menyebabkan terjadinya bercak biru atau memar,” paparnya.
loading...