loading...

Friday 22 May 2015

kompetisi sepakbola tertua di dunia youdan cup

Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak orang berpikir bahwa kompetisi sepakbola tertua di dunia adalah FA Cup, tetapi tahukah anda bahwa sebenarnya Youdan Cup adalah kompetisi sepakbola tertua di dunia. Piala Youdan diselenggarakan di Sheffield, Inggris, pada 16 Februari hingga 9 Maret 1867. Lebih tua dari FA Cup (1871). Penggagas sekaligus penyandang turnamen ini yaitu Thomas Youdan, seorang pemilik bioskop dan pecinta sepak bola. Piala yang terbuat dari perak sempat hilang hingga pada tahun 1997 dan dibeli kembali oleh Hallam FC dengan harga 1.600 Pounds Inggris.

kompetisi sepakbola tertua di dunia youdan cup

1867
Piala Youdan diselenggarakan pada 16 Februari hingga 9 Maret 1867, lebih tua empat tahun dibandingkan Piala FA (1871). Penggagas sekaligus penyandang nama turnamen ini bernama Thomas Youdan, seorang pemilik bioskop dan pecinta sepak bola.

12 Klub
Terdapat 12 klub yang berpartisipasi dalam Piala Youdan, yakni Broomhall, Fir Vale, Garrick, Heeley, Mackenzie, Mechanics, Milton, Norfolk, Norton, Pitsmoor and Wellington, dan Hallam FC. Klub yang disebut terakhir sukses merengkuh trofi juara.

Hallam FC
Di antara ke-12 partisipan Piala Youdan, hanya Hallam FC yang masih eksis sampai saat ini. Klub asal Sheffield tersebut kini berada di Northern Counties East League alias kompetisi kasta ke-10 dalam piramida sepak bola Inggris.

100.000 Pounds
Nilai trofi Piala Youdan berada di kisaran 100.000 pound (sekitar 1,8 miliar rupiah). Hallam FC selaku pemilik trofi tidak berniat menjualnya karena menganggap benda berbahan perak itu sebagai harta yang tak ternilai.

kompetisi sepakbola tertua di dunia youdan cup

sumber: wikipedia, bolanews



Sumatra Cyber ~ Ada orang yang beranggapan bahwa berita yang beredar atau di berbagai media lain, bahwa adanya beras yang dibuat dari bahan plastik. Seperti yang dilansir di Kaskus bahwa itu bukan sedang membuat beras plastik tetapi sedang membuat biji plastik dengan proses extrusion dengan jenis HDPE.

Berikut ini 5 FAKTA ILMIAH mengenai beras plastik adalah HOAX:

1. Video ‘pembuatan beras plastik asal China’ ini tidak memiliki informasi bahwa yang diproduksi adalah beras. Video ini menunjukkan proses membuatan biji plastik yang disebut extrusion, mesinnya namanya extruder. Plastik dicairkan, lalu masuk ke semacam pipa yang dipanaskan dan memiliki pengaduk ulir seperti mata bor. Dari situ, plastik akan keluar seperti odol dan masuk ke saringan seperti membuat cendol, yang membentuk panjang seperti mie. Lalu dicelupkan ke air, karena ‘benang plastik’ ini masih panas dan lembek. Sesudah mengeras, ‘benang plastik’ ini dipotong kecil2 di chopper membentuk pelet atau biji supaya bisa dimasukkan ke karung dan bisa dikirim dengan mudah.

2. Sifat utama plastik turunan hidrokarbon – keluarga keresek – adalah hidrofobik atau tidak suka air, karena bahan dasarnya adalah minyak bumi dan struktur kimianya nonpolar. Akibatnya, mau direbus sampai air laut keringpun, TIDAK AKAN MENJADI LEMBEK. Beras bisa lembek menjadi bubur karena menyerap air. Kalau plastik direbus kelamaan paling-paling basah atau berwarna kecoklatan. Tapi tidak bisa menjadi bubur!

3. Jika memang benar ada ‘beras dari plastik’, maka membedakannya gampang saja: plastik TIDAK AKAN TENGGELAM DI AIR karena berat jenisnya lebih rendah dari air. Jadi ketika kita merendam beras dalam air sebelum memasak, ‘beras plastik’ ini akan tetap mengambang meskipun kita tekan kebawah.

4. Ada lagi teori bahwa ‘beras plastik’ dibuat dari kentang atau umbi yang dilapisi plastik. Maaf, saya nggak percaya sampai saya bisa meneliti sampelnya. Pertama, kentang lebih mahal dari beras – masak ngoplos pake bahan yang lebih mahal? Kedua, bagaimana cara motongin kentang jadi biji kecil-kecil. Ketiga – yang paling logis – titik leleh plastik yang paling umum: PE (polietilen) adalah 115 oC, PP (polipropilen) adalah 130 oC, dan PET (polietilen tereftalat) adalah 260 oC (atau sekitar 100 oC untuk PET yang digunakan untuk botol plastik). Sementara untuk melakukan pelapisan (coating), plastiknya harus dicairkan dulu baru bisa melapisi umbi atau kentang. Semua titik leleh plastik diatas 100 oC, berarti umbi atau kentangnya akan keburu gosong sebelum bisa dilapisi plastik! Apabila dikalkulasikan biaya untuk pengoplosan terbilang mahal karena memakai umbi dalam prosesnya.

5. Bagaimana cara menguji ‘beras plastik’ dan ‘beras asli’? apabilaada yang ingin mengujikan 'beras plastiknya, sila hubungi rekan Kimiasutra saya Irvan Kartawiriya bisa mengujinya di Laboratorium Food Technology di Swiss German University. Caranya mudah, dengan dua cara: pertama memotong beras dan melihat penampangnya di bawah mikroskop, untuk melihat apakah ada terlihat ‘umbi dan kulit plastiknya’. Kedua, mengujian amilum dengan Yodium. Amilum adalah jenis kanji yang terdapat pada beras asli, yang jika ditetesi Yodium akan memberi warna ungu. Kalau ditetesi tidak ungu, berarti bukan beras asli!


Terakhir, jika memang ada orang diluar sana yang berhasil membuat ‘beras tiruan’, Anda harus siap-siap jadi konglomerat. Di tahun 2010, seniman kontemporer China, Ai Weiwei, menggemparkan dunia dengan memamerkan karya terbarunya berjudul ‘Sunflower seeds’ di Tate’s Modern Turbine Hall, London. Karya ini berupa 100.000.000 butir ‘kuaci palsu’ dari keramik yang dibuat dengan mengerahkan 1600 seniman dari Jingdezhen, China, untuk membuat, memanggang, dan melukis kuaci ini satu persatu. Di lelang Sotheby tahun 2009, ‘kuaci palsu’ ini terjual 3.50 GBP per biji, atau Rp 71.610,- sesuai kurs Google hari ini. Bayangkan, 100 juta biji berarti bernilai Rp 7 trilyun rupiah! Kalau Anda menjual ‘beras plastik’ ini ke Tate Modern Museum di London, siapa tau bisa laku segitu!


sumber:kaskus, harrynazarudindotblogspotdotcom

Thursday 21 May 2015




Sumatra Cyber ~ Pemberitaan di berbagai media mengungkapkan ada makanan yang berasal dar zat yang berbahaya, diantaranya adalah:

1. Beras Palsu

Beras palsu ini dinamakan beras plastik yang terbuat dari kentang, ketela rambat, dan bahan sintetis resin. Semua bahan kemudian dicampur dan dibentuk seperti beras. Beras plastik ini banyak dijual di Taiyuan, Provinsi Shaanzi.

Cara membedakannya adalah bahwa beras plastik akan tetap keras meski sudah dimasak dan tidak mudah dicerna. Beras plastik ini jelas berbahaya karena mengandung zat kimia. Mengonsumsi tiga mangkuk beras plastik sama dengan mengonsumsi satu plastik vinyl dan satu plastik kresek. Terkadang pedagang juga mencampur beras ini dengan beras biasa sehingga tidak mencurigakan.

2. Daging Domba Palsu

Pedagang di China juga memalsukan daging domba yang dijual di pasaran. Mereka menggunakan daging tikus, rubah, dan cerpelai yang dicampur dengan zat kimia, kemudian menjualnya sebagai daging domba. Seorang penjual daging domba palsu yang tertangkap, bernama Wei, mengaku menambahkan zat kimia nitrat, gelatine, dan carmine pada daging tikus dan rubah sebelum menjualnya sebagai daging domba.

3. Tahu Berzat Kimia

Tahu yang terbuat dari kedelai adalah makanan yang sangat familiar dan banyak dikonsumsi orang baik di China maupun di Indonesia. Beberapa waktu lalu, pemerintah China menangkap kelompok orang yang memproduksi tahu palsu di Wuhan, Provinsi Wubei. Mereka mencampurkan berbagai zat kimia untuk membuat tahu palsu.

salah satu pedagang mengaku mereka mencampur protein kedelai dengan tepung, kemudian menambahkan zat kimia monosodium glutamate, pigmen, dan es untuk membuat tahu palsu. Selanjutnya mereka mengemas tahu palsu tersebut dengan nama pabrik yang memproduksi tahu asli. Terkadang pembuat tahu palsu juga menambahkan zat kimia rongalite, yaitu yang biasa digunakan untuk membutuhkan pakaian dan bisa menyebabkan kanker. Zat tersebut diakui bisa membuat tahu mereka berwarna lebih terang dan mudah dikonsumsi.

4. Roti Dari Kardus

Sekelompok orang di China memotong-motong kardus, kemudian mencampurkannya dengan zat kimia dan zat perasa daging babi. Selanjutnya mereka membuatnya menggunakan roti yang disebut baozi. Pertama, kardus yang dipotong tersebut dicampur soda yang biasa digunakan dalam produksi sabun, selanjutnya dicampurkan dengan zat kimia lain dan dicampurkan dengan zat perasa daging.

Cara pembuatan roti dari kardus ini telah tersebar melalui video dan menghebohkan seluruh dunia. Namun pemerintah China mengelak dan mengatakan bahwa video tersebut hanya hoax. Reporter yang merekam semua proses pembuatan roti kardus tersebut ditangkap dan kasus ini kemudian ditutup.

5. Kepiting Yangcheng Palsu

Kepiting Yangcheng adalah jenis kepiting yang terkenal sebagai bahan makanan dan cukup mahal. Karena itu banyak orang yang berusaha memalsukan kepiting tersebut menggunakan kepiting biasa agar bisa dijual dengan harga yang mahal. Banyak cara dilakukan. Mulai dengan meletakkan kepiting biasa di air yang berasal dari Danau Yangcheng, hingga menggunakan zat kimia agar kepiting biasa tersebut terlihat seperti kepiting Yangcheng yang memiliki banyak rambut.

Meski ini tampak tak berbahaya, namun zat kimia yang digunakan pada kepiting yang dibuat menyerupai kepiting Yangcheng tentu bisa berdampak untuk kesehatan dalam jangka panjang. Diperkriakan dari 100.000 ton kepiting yang dijual, hanya ada 3.000 kepiting Yangcheng saja yang asli.

6. Mie Palsu

Selain nasi, mie juga banyak dipalsukan di China. Pedagang menggunakan tepung beras yang sudah basi dan berjamur. Tepung ini biasanya digunakan sebagai makanan ternak, namun justru digunakan untuk membuat mie yang dijual di pasaran. Untuk membuat mie terlihat layak makan, pedagang menggunakan beberapa zat kimia yang bisa menyebabkan kanker seperti sulfur dioxida.

7. Daging Babi Bercampur Dengan Zat Kimia

Selain daging domba yang dipalsukan, beberapa pedagang di China juga menjual daging babi yang sudah dicampur dengan zat kimia. Para peternak menambahkan zat kimia bernama clenbuterol untuk babi mereka. Zat kimia ini sebenarnya sudah dilarang oleh pemerintah karena meski bisa membakar lemak pada hewan, namun jika dikonsumsi manusia bisa menyebabkan sakit, penyakit jantung, keringat berlebihan, dan pusing.


sumber: merdeka

loading...