loading...

Thursday, 21 May 2015




Sumatra Cyber ~ Pemberitaan di berbagai media mengungkapkan ada makanan yang berasal dar zat yang berbahaya, diantaranya adalah:

1. Beras Palsu

Beras palsu ini dinamakan beras plastik yang terbuat dari kentang, ketela rambat, dan bahan sintetis resin. Semua bahan kemudian dicampur dan dibentuk seperti beras. Beras plastik ini banyak dijual di Taiyuan, Provinsi Shaanzi.

Cara membedakannya adalah bahwa beras plastik akan tetap keras meski sudah dimasak dan tidak mudah dicerna. Beras plastik ini jelas berbahaya karena mengandung zat kimia. Mengonsumsi tiga mangkuk beras plastik sama dengan mengonsumsi satu plastik vinyl dan satu plastik kresek. Terkadang pedagang juga mencampur beras ini dengan beras biasa sehingga tidak mencurigakan.

2. Daging Domba Palsu

Pedagang di China juga memalsukan daging domba yang dijual di pasaran. Mereka menggunakan daging tikus, rubah, dan cerpelai yang dicampur dengan zat kimia, kemudian menjualnya sebagai daging domba. Seorang penjual daging domba palsu yang tertangkap, bernama Wei, mengaku menambahkan zat kimia nitrat, gelatine, dan carmine pada daging tikus dan rubah sebelum menjualnya sebagai daging domba.

3. Tahu Berzat Kimia

Tahu yang terbuat dari kedelai adalah makanan yang sangat familiar dan banyak dikonsumsi orang baik di China maupun di Indonesia. Beberapa waktu lalu, pemerintah China menangkap kelompok orang yang memproduksi tahu palsu di Wuhan, Provinsi Wubei. Mereka mencampurkan berbagai zat kimia untuk membuat tahu palsu.

salah satu pedagang mengaku mereka mencampur protein kedelai dengan tepung, kemudian menambahkan zat kimia monosodium glutamate, pigmen, dan es untuk membuat tahu palsu. Selanjutnya mereka mengemas tahu palsu tersebut dengan nama pabrik yang memproduksi tahu asli. Terkadang pembuat tahu palsu juga menambahkan zat kimia rongalite, yaitu yang biasa digunakan untuk membutuhkan pakaian dan bisa menyebabkan kanker. Zat tersebut diakui bisa membuat tahu mereka berwarna lebih terang dan mudah dikonsumsi.

4. Roti Dari Kardus

Sekelompok orang di China memotong-motong kardus, kemudian mencampurkannya dengan zat kimia dan zat perasa daging babi. Selanjutnya mereka membuatnya menggunakan roti yang disebut baozi. Pertama, kardus yang dipotong tersebut dicampur soda yang biasa digunakan dalam produksi sabun, selanjutnya dicampurkan dengan zat kimia lain dan dicampurkan dengan zat perasa daging.

Cara pembuatan roti dari kardus ini telah tersebar melalui video dan menghebohkan seluruh dunia. Namun pemerintah China mengelak dan mengatakan bahwa video tersebut hanya hoax. Reporter yang merekam semua proses pembuatan roti kardus tersebut ditangkap dan kasus ini kemudian ditutup.

5. Kepiting Yangcheng Palsu

Kepiting Yangcheng adalah jenis kepiting yang terkenal sebagai bahan makanan dan cukup mahal. Karena itu banyak orang yang berusaha memalsukan kepiting tersebut menggunakan kepiting biasa agar bisa dijual dengan harga yang mahal. Banyak cara dilakukan. Mulai dengan meletakkan kepiting biasa di air yang berasal dari Danau Yangcheng, hingga menggunakan zat kimia agar kepiting biasa tersebut terlihat seperti kepiting Yangcheng yang memiliki banyak rambut.

Meski ini tampak tak berbahaya, namun zat kimia yang digunakan pada kepiting yang dibuat menyerupai kepiting Yangcheng tentu bisa berdampak untuk kesehatan dalam jangka panjang. Diperkriakan dari 100.000 ton kepiting yang dijual, hanya ada 3.000 kepiting Yangcheng saja yang asli.

6. Mie Palsu

Selain nasi, mie juga banyak dipalsukan di China. Pedagang menggunakan tepung beras yang sudah basi dan berjamur. Tepung ini biasanya digunakan sebagai makanan ternak, namun justru digunakan untuk membuat mie yang dijual di pasaran. Untuk membuat mie terlihat layak makan, pedagang menggunakan beberapa zat kimia yang bisa menyebabkan kanker seperti sulfur dioxida.

7. Daging Babi Bercampur Dengan Zat Kimia

Selain daging domba yang dipalsukan, beberapa pedagang di China juga menjual daging babi yang sudah dicampur dengan zat kimia. Para peternak menambahkan zat kimia bernama clenbuterol untuk babi mereka. Zat kimia ini sebenarnya sudah dilarang oleh pemerintah karena meski bisa membakar lemak pada hewan, namun jika dikonsumsi manusia bisa menyebabkan sakit, penyakit jantung, keringat berlebihan, dan pusing.


sumber: merdeka

loading...