WENTIRA, nama sebenarnya adalah Uventira, orang lebih enak meyebut Wentira. Uwentira (wentira) artinya “air berwarna merah”. Kawasan Wentira ini sendirinya letaknya di jalan Trans Sulawesi poros Sulawesi Selatan - Sulawesi Tengah, tepatnya di desa Satria kecamatan Mootilango kabupaten Gorontalo disekitar perkebunan kopi, dan tidak ada pemukiman penduduk hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi berwarna keputih-putihan ditandai dengan sebuah jembatan yang konon hanya orang yang mampu melihat hal-hal gaib-lah yang bisa melihat kalau ternyata jembatan itu juga merupakan pintu gerbang untuk masuk ke kota Kerajaan Wentira.
Untuk masuk ke Wentira, tidak perlu memakai mediasi atau perantara seperti menggunakan jasa dukun. Ada 3 jalan menuju Wentira: yang pertama, pintu gerbang utama di kelurahan Tavaeli, pintu kedua, ada di lokasi STQ, sedangkan pintu ketiga, ada di Poboya (sekarang menjadi lokasi tambang emas). Untuk masuk ke Wentira, tidak sembarangan, hanya orang yang dikehendaki dan diizinkan oleh penghuni Wentira yang boleh masuk. Orang yang dikehendaki biasanya orang yang katanya kalau lewat tidak permisi dulu, lewat dengan sombongnya,dan biasanya orang yang seperti ini tidak pernah keluar lagi.
Salah satu cara untuk masuk melalui jembatan kuning, kemudian turun dan tunggu sejenak, tidak lama, akan ada jemputan mobil kuning, lalu anda naik saja. Setelah tiba di kota Wentira, jangan makan makanan yang berwarna kuning, karena resikonya anda bisa jadi penghuni selamanya. Kota itu bernama WENTIRAENTIRA sebuah kota Ultra Modern yang menurut seorang arsitek Surabaya yang pernah datang kesana ia melihat piramida kaca dengan konstruksi besi yang dibangun dengan disain berani dan cantik entah menggunakan bahan apa hingga ia kurang mengenalinya dan bangunan canggih itu seperti desain urban city di Wisconsin, Amerika Serikat dan di Glasgow, Inggris.
Kota Wentira didominasi warna kuning keemasan dimana penghuninya hidup sangat sejahtera dan tidak ada yang miskin, kehidupan disana layaknya kehidupan normal, semua ada, baik gedung, pasar, kendaraan dan lain-lain, semuanya serba mewah. Beberapa orang menyebut Wentira adalah wujud dari ibu kota kerajaan ATLANTIS yang hilang dimana waktu hidup mereka berjalan seiring dengan waktu kita di dunia saat ini, walau keberadaan mereka beda dimensi ruang tetapi mereka tetap hidup di dunianya. Diperkirakan Sulawesi pernah menjadi ibu kota besar kerajaan Atlantis, diduga juga mengandung bahan bakar nuklir (uranium) yang besar.
Menurut cerita orang-orang di sekitar pegunungan Sulawesi Barat yang katanya juga pernah masuk ke dalam area Wentira, kadang-kadang ada penghuni Wentira yang keluar dari kotanya untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional, ciri-ciri fisik di wajahnya tidak ada garis pemisah tengah diatas bibir seperti layaknya manusia normal, kalau mereka muncul tetap dilayani tetapi tidak ada yang berani mengganggu. Pria-prianya tampan dan wanitanya sangat cantik,berkulit bersih, perilaku mereka sahaja dan sopan.
Cerita Wentira mirip dengan hasil penelitian Turangga Seta berjudul Nuswantara Code of Atlantis Empire (seri) yang intinya menenggarai adanya peradaban ultra modern disekitar kehidupan kita, dimana mereka ada namun tidak terlihat oleh kita karena mereka tidak mau terlihat oleh kita dengan menggunakan teknologi mereka yang sudah sangat tinggi (selubung electromagnetic). Mungkin inilah yang dicari orang-orang Barat di negeri kita, mereka mencari pintu gerbang (portal) menuju wilayah Atlantis yang mereka yakini dengan menguasai teknologi Attala (sebutan orang-orang Atlantis) maka kehidupan abadi adalah nyata di dunia (inilah tujuan dari illuminati/freemason/dajjal).