"Ketika mendengar, awalnya saya skeptis tentang tanggal, asal, dan geografi globe itu, hingga akhirnya saya teliti," kata kolektor Stefaan Missinne, peneliti asal Belgia.
Gambaran garis negara-negara pada globe ini menunjukkan data yang dikumpulkan oleh Christopher Columbus dan penjelajah awal Eropa lainnya, termasuk Amerigo Vespucci.
Para pembuat peta meyakini globe ini dibuat di Florence, Italia, oleh orang yang sangat ahli mengukir. Mereka menduga, si pengukir peta adalah seniman yang pernah mengerjakan karya seni Leonardo da Vinci.
Dalam globe ini terdapat gambar berbagai jenis perahu, monster, ombak, pelaut yang terdampar, dan 71 nama tempat dengan satu kalimat "HIC SVNT DRACONES", atau "Di sinilah para naga". Tidak ada nama untuk wilayah Amerika Utara yang berupa kumpulan pulau terserak. Tapi ada tiga nama di Amerika Selatan, juga Jepang, Brasil, dan Arab.
Stefaan Missinne mendapatkan globe di London Map Fair pada 2012 dari agen barang antik yang menawarkannya sebagai koleksi penting untuk orang Eropa. Kini pihak perpustakaan New York masih melakukan berbagai tes untuk meneliti asal globe dengan mengerahkan 100 ahli sejarah di seluruh dunia.
Hingga sekarang, yang diyakini sebagai globe paling tua sedunia adalah "Lenox Globe" berdiameter 112 milimeter. Bola dunia yang dibuat pada 1510 itu disimpan di Perpustakaan Publik New York sejak 1855.