Sumatra Cyber ~ Seringkali memang kita mengalami ngantuk setelah sahur. Penyebabnya seringkali karena jam tidur yang terpotong karena sahur. Namun, jangan menyesali jam tidur yang terpotong tersebut, karena pada bulan ini, semua kegiatan positif kita bisa menjadi tambahan nilai ibadah. Sesudah beribadah juga bisa jogging keliling komplek agar tubuh lebih bugar apalagi kan lagi puasa jadi tubuh menjadi lebih sehat dari bulan-bulan sebelumnya.
Sebenarnya, bolehkah kita tidur setelah sahur ? Hal tersebut memang sering menjadi pertanyaan banyak orang. Berikut ini beberapa alasan mengapa kita boleh dan mengapa tidak sebaiknya tidur.
Jangan Tidur
Ditinjau dari aspek kesehatan, sudah menjadi pelajaran lawas bahwa tidur setelah makan memang bisa menyebabkan perut buncit. Banyak orang yang menghindari tidur setelah makan karena takut gemuk.
Namun, sebenarnya hal ini berkaitan dengan sistem pencernaan yang terhambat ketika kita tidur-tiduran setelah makan. Selain itu, makanan yang belum sempurna dicerna, bisa kembali lagi ke kerongkongan. Hal inilah yang bisa menyebabkan asam lambung.
Bila ditinjau dari hadis, memang ada dalil yang menyebutkan bahwa sebaiknya muslim melakukan sholat dan dzikir daripada tidur. Hal ini agar makanan kita tetap dicerna dengan baik oleh sistem pencernaan dan hati kita menjadi lembut karena berdoa.
Boleh Tidur
Anda boleh tidur dengan jeda yang cukup jauh dari jam makan sahur. Misalnya Anda berhenti makan sahur 1-2 jam sebelum tidur, nah saat itu kiranya pencernaan sudah mendapat cukup waktu untuk melakukan pekerjaannya. Selain itu, bila memang Anda kurang tidur di malam harinya, sebaiknya beristirahat maksimal dua jam.
Agar tidur Anda lebih nyaman, perhatikan pula makanan yang Anda konsumsi. Hindari mengonsumsi makanan yang terlalu berat karena bisa membuat pencernaan Anda bekerja lebih keras dan Anda terlalu kenyang saat tidur.
Bagi beberapa orang, tidur setelah makan bisa menyebabkan tubuh menjadi lemas. Hal ini karena selama kita tidur, tubuh juga mulai kehilangan cairan. Sebenarnya, beraktivitas sejenak lebih dianjurkan, namun bila diperlukan sebaiknya tidur secukupnya.
Nah, sekarang keputusan atau tidur ada di tangan Anda. Yang penting tidak mengganggu kualitas puasa dan kesehatan Anda.