Kisah tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, Kitab Kejadian umat Kristen dan kitab suci umat Islam, Al-Qur’an.
Genealogi
Ibnu Katsir menerangkan bahwa mereka adalah dari keturunan Adam dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Magogh bin Yafet bin Nuh bin Lamik (Lamaka) bin Metusyalih (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qianan bin Anus bin Syit bin Adam.
Ya’juj dan Ma’juj adalah merupakan keturunan manusia, yaitu masih keturunan anak lelaki Nuh bernama Yafis dan berhijrah ke utara, yaitu ke Eropa danRusia bagian Selatan, selepas banjir kering. Keturunan Sam berlegar di sekitar bumi Kanaan lalu membentuk bangsa Arab dan sekitarnya. Keturunan Ham pula berhijrah ke Afrika lalu membentuk bangsa Afrika.
Oleh itu sekiranya seseorang itu berketurunan nabi, beliau semestinya manusia dan malahan boleh dianggap berketurunan mulia dan baik-baik. Oleh itu, tidak munasbah menyatakan Ya’juj & Ma’juj makhluk ghaib (jin?) tetapi berketurunan nabi-nabi.
Islam
Dalam surah al Kahfi bahwa Zulqarnaen, dalam sebuah perjalanannya sampai disuatu tempat diantara dua gunung. Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya. Kaum itu mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Ya’juj dan Ma’juj dan mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan Ya’juj dan Ma’juj. Kemudian Zulqarnaen memenuhi permintaan mereka.
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua bangsa yang sangat besar jumlahnya. Mereka masih keturunan Adam, sebagaimana di jelaskan dalam hadits shahih Bukharidan Muslim.
Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa berdasarkan keterangan Surah al-Kahfi 92-98, fakta relevan mengenali Ya’juj & Ma’juj ialah :
Negeri Ya’juj & Ma’juj = Khazaria & Russia (Ya’juj adalah koalisi Anglo-American dan Israel sedangkan Ma’juj adalah Russia).
Jalan ke utara = ke utara Iran menuju ke Armenia
Di antara dua gunung = Gunung Kaukasus
Kaum hampir mereka tidak memahami perkataan = Kaum Armenia
Tembok besi = Daryal Gorge/Gerbang Iberian/ Gerbang Kaukasia
Inilah Bangsa Perusak Ya'juj dan Ma'juj
“Sebenar benar perkataan adalah Kitabullah (Alquran) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam..”(HR.Muslim)
Mereka adalah bangsa perusak yang Allah keluarkan di akhir zaman. Mereka..alhamdulillah yg dulu terkurung oleh benteng/tembok yang dibuat oleh Dzulqarnain seorang raja yang shalih, bukan Iskandar Dzulqarnain Al Maqduny/Alexander The Great from Macedonia (356-323 SM)
Mereka (Ya’juj n Ma’juj) adalah keturunan TURK dari Yafits bin Nuh yang juga menurunkan raja-raja hebat dalam sejarah dari keturunannya, mereka adalah anak-anak paman mereka. Saudara mereka dari bangsa Mongol dan Turk dibiarkan Allah subhanahu wa ta’ala di luar dinding sedangkan Ya’juj dan Ma’juj di dalam dinding(Hari Kiamat Sudah Dekat).
Wilayah saat sekarang yang berbahasa Turki dan merupakan rumpun utama Bangsa Turk
Asal mula Bangsa Turk dari wilayah di Asia Tengah di Barat Cina dan disebut Xiongnu (Xiōngnú).
“Mereka berkata: Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya membuat dinding antara kami dan mereka? “Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila telah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar.’ Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.”
Darial George/ Darial Pass merupakan salah satu tempat yang dicurigai tempat Ya’juj dan Ma’juj keluar di samping beberapa pendapat lain
Khurasan, yang meliputi Utara Iran, Utara Afghanistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan. Tempat keluarnya Dajjal di akhir zaman dan mungkin juga Ya’juj n Ma’juj(wallahu a’lam)“Dajjal akan keluar/muncul dari muka bumi ini di bagian timur yang bernama Khurasan”. (HR. Tirmidzi)
Kemunculan Ya`juj dan Ma`juj merupakan satu dari tanda-tanda kiamat besar
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ
“Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim’.” (Al-Anbiya`: 96-97)
Itulah dua ayat Qur’an yang menyebutkan tentang Ya’juj dan Majuj. Ayat 94 surat Al Kahfi berbicara perihal Ya’juj dan Ma’juj di masa lalu. Tentang sifat mereka yang suka membuat kerusakan di dunia, sampai kemudian Dzulqarnain membuat benteng yang menghalangi mereka, dan mereka tidak mampu bangkit lagi semenjak zaman Dzulqarnain itu, juga zaman-zaman setelahnya. Sementara surat Al Anbiya berbicara dengan jelas tentang Ya’juj dan Ma’juj di masa depan dan perihal kebangkitannya ketika mendekati hari Kiamat. Kalimat pada ayat surat Al Anbiya yang berbunyi, “dan mereka turun dengan cepat dari seluruh penjuru yang tinggi.” Menunjukkan besarnya kekuatan, jumlah personel yang mereka miliki, dan kerasnya ekspansi yang mereka lakukan.
Dari Zainab bintu Jahsyi radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun dari tidurnya seraya berkata: “La ilaha illallah, celakalah orang-orang Arab, karena keburukan yang telah dekat. Telah terbuka pada hari ini dari dinding Ya`juj dan Ma`juj seperti ini.” –dan Sufyan (seorang perawi) melingkarkan tangannya dalam bentuk angka sepuluh– Kemudian saya (Zainab) berkata: “Ya Rasulullah, apakah kita akan binasa meskipun bersama kita ada orang-orang shalih? Beliau menjawab: “Ya, ketika al-khabats(kemaksiatan) semakin banyak jumlahnya.”
Bahkan dalam hadits yang berasal dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu (dalam Shahih Muslim) disebutkan kemunculan Ya`juj dan Ma`juj ini dalam satu rangkaian dengan kemunculan Dajjal, Isa bin Maryam, lantas muncul Ya`juj dan Ma`juj. Semua peristiwa tersebut adalah peristiwa-peristiwa yang akan mendahului terjadinya hari kiamat. Nampaklah bahwa peristiwa demi peristiwa jelang hari kiamat merupakan peristiwa yang tersusun bagai marjan dalam satu untaian tali. Al-Imam Ahmad rahimahullahu meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tanda-tanda hari kiamat (bagaikan) marjan yang disusun dalam untaian tali. Bila tali itu putus, maka terikutlah sebagian pada sebagian (lainnya).”
-
Ya`juj dan Ma`juj merupakan anak keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam (manusia)
Dalil yang menunjukkan mereka dari anak cucu Adam adalah hadits yang diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Adam.” Adam menjawab: “Aku sambut panggilan-Mu dan dengan bahagia aku penuhi perintah-Mu, segala kebaikan berada di tangan-Mu. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Keluarkanlah utusan (penghuni) neraka.” Adam bertanya, “Apa utusan (penghuni) neraka itu?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dari setiap 1.000 orang ada 999 orang.” Maka, ketika itu anak-anak kecil rambutnya beruban, yang hamil melahirkan kandungannya, dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang teramat keras.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Adam.” Adam menjawab: “Aku sambut panggilan-Mu dan dengan bahagia aku penuhi perintah-Mu, segala kebaikan berada di tangan-Mu. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Keluarkanlah utusan (penghuni) neraka.” Adam bertanya, “Apa utusan (penghuni) neraka itu?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dari setiap 1.000 orang ada 999 orang.” Maka, ketika itu anak-anak kecil rambutnya beruban, yang hamil melahirkan kandungannya, dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang teramat keras.
Para shahabat bertanya, “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Beliau jawab, “Bergembiralah, karena kamu hanya seorang sedang dari kalangan Ya`juj dan Ma`juj seribu orang.” (Shahih Al-Bukhari, Kitab Al-Anbiya` Bab Qishshah Ya`juj wa Ma`juj).
Ada hadits marfu’(disandarkan pada nabi) yang menyebutkan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan Nuh, sedangkan Nuh –tidak dipungkiri lagi– adalah keturunan Adam dan Hawa.
Berdasar hadits ini pula, Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan manusia. Kata beliau, “Hadits ini jelas sekali menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan Adam.”
Demikian pula Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu dalam Tafsiru Surati Al-Kahfi menyebutkan bahwa dengan hadits ini kita mengetahui kesalahan mereka yang berpendapat Ya`juj dan Ma`juj bukan berujud seperti manusia. Sebagian mereka sangat pendek dan sebagian lagi sangat tinggi tubuhnya. Sebagian telinganya terpentang dan yang lain berlipat. Semuanya merupakan dongeng Israiliyat. Tidak boleh kita membenarkan (begitu saja), bahkan harus dikatakan bahwa sesungguhnya mereka termasuk bani Adam (manusia), hanya saja mereka kemungkinan berbeda seperti perbedaan (di antara) manusia karena keadaan lingkungannya.
Kemungkinan yang paling besar dari Ya’juj n Ma’juj adalah seperti keturunan Turk yang lain -wallahu a’lam- yaitu seperti hadits nabi beriku:
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turk, yaitu kaum dimana wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka memakai (pakaian) yang terbuat dari bulu dan berjalan (dengan sandal) yang terbuat dari bulu.”
Wajah mereka seperti tameng yang dipakaikan padanya kulit adalah pengibaratan karena muka yang membundar lebar dan menonjolnya pipi bagian atas.
Potret Kublai Khan dan wajahnya ciri khas orang-orang Mongol dan Turk
Pipi atas yang tinggi dan lebar ciri khas orang-orang Mongol dan Turk
Imperium Mongol di Puncak Kekuasaannya yang menaklukkan 2/3 dunia (Asia,Eropa,Timur Tengah) pada masa cucu Jenghis Khan yaitu Kublai Khan 1294 M
Turki dan Mongol saudara Ya’juj n Ma’juj dari pihak paman-paman mereka, lihatlah dahsyatnya Bangsa Turk ini dalam menguasai dunia di zamannya, apalagi nanti ekspansi Ya’juj n Ma’juj di akhir zaman.
Puncak Kekuasaan Bangsa Hun di bawah Attila pada tahun 450 M
Hun Empire
Juga diriwayatkan dari hadits Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Akan terbuka (dinding) Ya`juj dan Ma`juj sehingga mereka keluar sebagaimana yang difirmankan Allah ‘dari setiap ketinggian mereka bergerak dengan cepat’. Lalu mereka menguasai bumi. Dan kaum muslimin menjauhi mereka sehingga tinggallah kaum muslimin di kampung dan benteng-benteng mereka, lalu mereka kumpulkan hewan-hewan ternak bersama mereka. Sehingga tatkala mereka (Ya`juj dan Ma`juj) lewat di sebuah danau(danau Thabariyah/Tiberias di Palestina berdasarkan hadits ttg Dajjal).
Danau Thabariyah(Tiberias) di Palestina
Mereka pun meminum (air) nya hingga tidak menyisakan sedikitpun. Maka orang yang terakhir dari mereka melewati bekasnya, lalu salah seorang dari mereka berkata: ‘Di tempat ini tadi ada air.’ Lalu merekapun mengalahkan penduduk bumi, lalu salah seorang dari mereka berkata: ‘Mereka ini penduduk bumi, kita telah selesai dari mereka. Maka kita akan mengalahkan penghuni langit.’ Sampai salah seorang dari mereka ada yang melemparkan tombaknya1 ke langit lalu kembali dalam keadaan berlumuran darah, lalu mereka berkata: “Kami telah membunuh penghuni langit.” Di saat mereka dalam keadaan demikian, seketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim binatang-binatang seperti ulat, lalu menyerang leher (tengkuk) mereka. Mereka pun mati seperti matinya belalang, saling bertumpuk satu dengan yang lain. Sehingga kaum muslimin pun tidak mendengar lagi tentang perbuatan mereka. Lalu mereka mengatakan: ‘Siapakah orang yang mau mengorbankan dirinya untuk melihat apa yang mereka lakukan?’ Salah seorang dari mereka lalu keluar dengan siap merelakan dirinya untuk dibunuh oleh Ya`juj dan Ma`juj. Ternyata dia mendapati mereka (Ya`juj dan Ma`juj) sudah menjadi bangkai. Diapun berseru: ‘Bergembiralah, telah binasa musuh kalian.’Manusia pun keluar lalu melepaskan hewan ternak mereka. Maka merekapun tidak mempunyai makanan kecuali daging-daging mereka (Ya`juj dan Ma`juj), sehingga menjadikan mereka gemuk seperti gemuk yang paling sempurna dari tumbuhan yang pernah ia makan.” (HR. Ibnu Majah no. 4079. Dishahihkan Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Ibnu Majah)
Tambahan dari akhir hadits di atas setelah Ya’juj n Ma’juj mati pada Hadits Riwayat Muslim: ”Tumbuhlah buah-buahanmu dan kembalikanlah berkahmu.” Maka pada hari itu serombongan orang memakan buah delima dan berteduh dengan kelopaknya, juga diberkahi air susu seekor unta yang cukup untuk serombongan orang, air susu seekor sapi cukup untuk satu keluarga. Ketika mereka dalam keadaan demikian, Allah mengirim angin yang harum yang tertiup dibawah ketiak mereka, lalu mencabut setiap nyawa orang mukmin dan muslim, dan yang tersisa adalah orang-orang jahat yang melakukan persetubuhan seperti keledai (bersetubuh di depan umum tanpa rasa malu), maka pada masa mereka itulah terjadi kiamat(orang2 kafir saja yang tertinggal di bumi, sejelek-jelek makhluk adalah yang menjumpai kiamat dalam keadaan hidup).
perkiraan tempat Ya'juj dan Ma'juj |
gambar 2 |
gambar 3 |
Mereka terisolir di antara dua gunung, dan benteng yang mengisolir itu berasal dari besi yang bercampur dengan tembaga.
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada Isa ‘alaihissalam akan keluarnya Ya`juj dan Ma`juj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Isa ‘alaihissalam menjauhkan kaum mukminin dari jalan yang ditempuh Ya`juj dan Ma`juj seraya berfirman: “Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur.” (lihat Asyrathu As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 369)
Berdasarkan hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Muslim, maka akan nampak bahwa kemunculan Ya`juj dan Ma`juj bersamaan masa dengan kehadiran Al Masih Isa ‘alaihissalam setelah terbunuhnya Al Masih Dajjal oleh Al Masih Isa alaihissalam.
Keluarnya Ya`juj dan Ma`juj pada akhir zaman, belum terjadi.Sebab, hadits-hadits yang shahih menunjukkan bahwa Ya`juj dan Ma`juj keluar setelah Isa ‘alaihissalam turun ke bumi. Namun tanda-tanda keluarnya telah ada sejak jaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan
Shahih Muslim bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Telah mulai terbuka hari ini dari dinding Ya`juj dan Ma`juj sebesar (lubang) ini.” Rasulullah membuat ingkaran dengan dua jarinya, ibu jari dan jari telunjuk. (HR. Al-Bukhari dari Zainab bintu Jahsyin radhiyallahu ‘anha)